Minggu, Juli 12, 2009

BAHASA BAKUNYA STAPLER

Stapler adalah benda berguna yang seringmembantu kita. Mulai dari orang
kantoran sampe tukang manisan, semua merasakan manfaatnya.Kalo sampe
ilang
serasa bencana. Orang yang suka minjem stapler dan ga balikin, terancam
sanksi sosial berupa dicuekin di kantin. Stapler memegang peranan
penting
dalam kehidupan. Tapi apa balasan kita? Boro-boro menghargai,ngasih
nama
yang jelas aja enggak.
Benda malang ini telah lama hidup dengan nama
yang
sangat ambigu. Kadang memang kita menyebutnya stapler, sesuai nama
aslinya.

Tapi nggak jarang kita telah melekatkan nama-nama yang kurang terhormat
bagi
pembantu setia ini. Sebut saja misalnya CEKREKAN, CEPRETAN, JEGREKAN,
bahkan ada yang menyebutnya CEPROTAN. Keterlaluan sekali bukan?

Benda ini pasti punya nama resmi
dalam bahasa Indonesia . Masalahnya,
namanya apa?
Jawabannya ditemukan dari majalah Tempo edisi 6-12, halaman 10, dalam
kolom
surat pembaca. Kutipannya adalah:

...imbauan kepada seluruh masyarakat untuk memperlakukan uang rupiah
dengan
baik, di antaranya dengan tidak melipat, mengokot (stapling).. .


STAPLING = MENGOKOT

Dengan demikian aman untuk kita simpulkan bahwa ternyata nama resmi
untuk
stapler adalah:

PENGOKOT

Seandainya gue jadi si stapler, mungkin gue lebih memilih dinamain
cekrekan
daripada pengokot - entahkenapa tapi yang terbayang di benak gue saat
mendengar kata itu adalah sebuah benda lembek yang bau, berjamur, dan
nyaris busuk - tapi ya sudahlah. Mari bersama-sama kita gunakan istilah
resmi ini, untukmempercepat proses penyerapannya dalam kehidupan
bermasyarakat.

Misalnya:

...di kantor: "Boss, ini reportnya perlu dikokot atau cukup dimasukkan
ke
map?"

...di tukang foto kopi: "Bang, gimana sih lu, masa mengokot aja nggak
becus... kan jadi rusak fotokopian gue!"

...juga saat bercakap dengan teman: "Bawel banget sih jadi orang,
lama-lama
gua kokot juga bibir lu...!"

0 comments:

Posting Komentar